Perlu Pemahaman Pariwisata Jadi Solusi Pendapatan Negara
Sektor pariwisata diperkirakan akan menjadi penghasil devisa negara terbesar pada tahun 2020. Bahkan, devisa dari sektor pariwisata dinilai dapat mengalahkan penerimaan devisa dari migas dan batubara. Sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi solusi bagi pendapatan negara.
Melihat potensi itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra (F-Gerindra) menyarankan, pemahaman tentang potensi pariwisata yang dapat menjadi solusi pendapatan negara ini harus disosialisasikan hingga ke Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Pusat.
“Ada pergeseran pemahaman kita bahwa pariwisata dapat menjadi solusi pendapatan negara. Saya prihatin kepada daerah, pemahaman Kepala Daerah tidak berimbang terkait potensi pariwisata. Perlu ada sosialisasi kepada Pemda, agar pariwisata menjadi lumbung pendapatan devisa,” kata Sutan, saat raker dengan Menteri Pariwisata, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/06/2016).
Politisi asal dapil Jambi ini menilai, dengan pergeseran pemahaman dari migas ke pariwisata, Menpar sudah memanfaatkan momen dengan tepat untuk menangkap potensi pariwisata Tanah Air.
Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana (F-Hanura) menyarankan, untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia, Kemenpar dapat mengembangkan olahraga dan permainan tradisional. Diharapkan hal ini menarik minat wisatawan mancanegara maupun nusantara.
“Kembangkan olahraga dan permainan tradisional, dan dipromosikan, sehingga hal itu akan menjadi daya tarik wisatawan. Libatkan masyarakat setempat juga, sehingga sadar wisata dapat tumbuh,” saran politisi asal dapil Jawa Barat itu.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X Popong Otje Djundjunan (F-PG) mengingatkan, walau Kemenpar direncanakan akan mengalami pemotongan anggaran pada RAPBN-P 2016, hal itu jangan sampai mempengaruhi kinerjanya.
“Pemotongan anggaran jangan jadi alasan kinerja menjadi memble. Target harus tetap tercapai. Profesional harus dikedepankan,” pesan politisi asal dapil Jawa Barat itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, sektor pariwisata menyumbangkan 10 persen PDB nasional, dengan nominal tertinggi di Asean. Menpar menargetkan kontribusi sektor pariwitasa terhadap PDB nasional setidaknya 13 persen pada tahun 2017, dan minimal 15 persen pada tahun 2019. Tahun mendatang, ditargetkan sektor pariwisata menghasilkan devisa sebesar Rp 200 triliun, dan 280 triliun pada tahun 2019. (sf), foto : azka/hr.